KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah luar biasa yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba.
Dalam acara pemusnahan barang bukti narkotika yang digelar oleh BNN Provinsi Jawa Timur di Pamekasan, Emil hadir secara langsung dan menyampaikan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi.“Kita semua bisa menyaksikan sebuah langkah besar yang telah dilakukan oleh BNN untuk melindungi masa depan generasi muda kita dari bahaya narkoba. Ini luar biasa, ini kita syukuri dan hari ini kita akan melaksanakan deklarasi anti narkoba, press release,” ujar Emil dalam sambutannya.
Dalam acara tersebut, BNNP Jawa Timur memusnahkan sekitar 7 kilogram sabu dan lebih dari 10 kilogram ganja. Kepala BNNP Jatim juga mengungkap temuan terbaru dari wilayah kepulauan Masalembu, Sumenep sebanyak 17 kilogram sabu, menyusul temuan 35 kilogram sebelumnya. Temuan tersebut menandakan bahwa jaringan peredaran narkoba masih aktif dan terus berkembang.
“Kalau satu drum itu bisa 100 kilogram, bisa-bisa ada yang sedang berkeliaran dan ini yang sedang dicari,” ujar Emil mengingatkan.
Meskipun jarak tempuh dari Gedung Negara Grahadi ke lokasi acara mencapai sekitar 120 kilometer, Emil menyatakan bahwa kehadirannya adalah bentuk penghargaan atas kerja keras BNN.
“Kurang lebih tiga jam perjalanan, tapi saya katakan kalau untuk mengapresiasi kinerja BNN yang luar biasa menyelamatkan masa depan Indonesia, seribu kilo perjalanan juga tidak cukup untuk mengapresiasi itu. Skala prioritas kita adalah masa depan kita,” tegasnya.
Emil juga menyoroti betapa seriusnya ancaman narkoba di Jawa Timur. Ia mengungkap bahwa dalam waktu 8 hari, BNN berhasil mengungkap total 4 ton narkotika, termasuk 2 ton sabu pada 13 Mei dan 2 ton lainnya pada 21 Mei 2025.
“Ini adalah kerja yang luar biasa dari BNN Republik Indonesia. Namun, kita juga tidak boleh menutup mata bahwa di wilayah kita sendiri, ancaman narkoba masih nyata, seperti yang ditemukan di Masalembu, di daerah perairan yang menjadi pintu masuk rawan,” ungkap Emil.
Pulau Masalembu yang termasuk wilayah Kabupaten Sumenep disebut Emil sebagai titik rawan karena kedekatannya dengan Kalimantan. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat setempat yang berani melapor dan tidak tinggal diam.
Dalam pengungkapan terbaru, BNN juga berhasil membongkar sejumlah jaringan besar yang melibatkan beberapa wilayah di Indonesia:
7 kg sabu dari jaringan Malaysia–Madura
1 kg sabu dari jaringan Baturaja, Sumsel – Lamongan, Jatim
6 kg ganja dari jaringan Padang, Sumbar – Malang, Jatim
4 kg ganja dari jaringan Medan, Sumut – Gresik, Jatim
Emil menegaskan komitmen Pemprov Jawa Timur untuk terus mendukung BNN, baik dari sisi regulasi maupun implementasi program pencegahan. Ia menyebut bahwa Jawa Timur telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2022 tentang fasilitasi P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika), serta diperkuat dengan Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2023.
“Apapun yang Pemprov bisa lakukan untuk mendukung kerja BNN, akan kita sikat bersama-sama. Keahlian dan kewenangan memang ada di BNN, tapi kita dukung habis dari sisi daerah,” kata Emil.
Dengan sinergi antara BNN dan pemerintah daerah, Emil Dardak optimistis Jawa Timur bisa menjadi benteng yang kuat dalam melawan peredaran narkotika demi masa depan bangsa yang lebih bersih dan sehat. (Ziyad/Ans)