Breaking News

Tersentuh Kisah Slamet, Bupati Pamekasan Janjikan Bantuan Kesehatan dan Tempat Tinggal

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan terhadap warganya kembali terlihat saat Bupati Pamekasan, Dr. Drs. K.H. Kholilurrahman, S.H., M.Si mengunjungi Slamet (45), warga Jl. Masjid Bagandan, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan yang hidup sebatang kara dan lumpuh selama bertahun-tahun.

Dalam kunjungan kemanusiaan tersebut, Bupati didampingi oleh Sekretaris Daerah, Direktur RSUD SMART Pamekasan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, BPBD, Camat Pamekasan, serta Lurah Jungcangcang.

Bupati menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Slamet yang menggantungkan hidup sepenuhnya kepada belas kasih tetangga sekitar.

“Kami dari Pemkab akan memberikan perhatian khusus kepada Pak Slamet, terutama dalam hal kesehatan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Kami akan bantu kebutuhan dasar seperti tempat tidur, kamar mandi, karena beliau bahkan tidak memiliki tempat untuk buang air,” ungkap Bupati Kholilurrahman di sela-sela kunjungannya, Selasa (30/04/2025).

Namun, Bupati mengakui bahwa ada kendala dalam pemberian bantuan makan secara rutin karena Slamet belum memenuhi syarat usia minimal 60 tahun sesuai aturan bantuan lansia.

“Soal makan masih perlu dikoordinasikan lebih lanjut, karena ada regulasi batas usia yang harus kami patuhi. Namun, kami akan upayakan melalui jalur lain, dan tentu sangat berharap partisipasi dari warga atau keluarga untuk membantu sementara,” tambahnya.

Terkait tempat tinggal, Bupati menegaskan bahwa Pemkab akan mengusulkan bantuan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Sementara itu, Ketua RT 01/RW 05 Kelurahan Jungcangcang, Widya Pratomo, menyambut baik perhatian dari pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa selama ini Slamet belum pernah menerima bantuan resmi lantaran tidak memiliki identitas seperti KTP dan Kartu Keluarga.

“Selama ini kami swadaya. Kadang kami harus membayar orang untuk membantu memandikan Pak Slamet. Alhamdulillah, dengan adanya perhatian dari Pemkab, beban warga sedikit banyak bisa berkurang,” ujarnya.

Widya berharap, langkah ini menjadi awal dari perhatian jangka panjang terhadap warga tidak mampu yang belum terjangkau sistem bantuan resmi.

Kondisi Slamet menjadi pengingat bahwa masih banyak warga yang hidup dalam keterbatasan dan membutuhkan uluran tangan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. (Ziyad/Mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *