KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Kejadian tidak menyenangkan menimpa salah seorang jurnalis JTV Madura saat meliput proses penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Sabtu (11/01/2025). Sang jurnalis diduga mengalami intimidasi dari salah satu PKL di lokasi tersebut.
Insiden ini terjadi ketika Satpol PP Pamekasan melakukan penertiban terhadap PKL yang masih berjualan di area yang dilarang. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP).
Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP), M. Khairul Umam, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dugaan intimidasi yang dialami jurnalis tersebut. Ia menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum PKL, yang seharusnya memandang kehadiran jurnalis sebagai pihak yang dapat membantu menyuarakan permasalahan mereka.
“Poinnya sederhana, kami tidak ingin memperkeruh suasana. Kita harus mencari solusi bersama. Saya yakin tindakan ini terjadi karena ada latar belakang tertentu yang memicu reaksi seperti itu,” ujar Khairul saat mengudara di Radio Karimata.
Khairul menegaskan bahwa peran jurnalis adalah menyampaikan informasi sesuai fakta di lapangan, bukan untuk menyudutkan pihak tertentu. Ia berharap masyarakat, termasuk PKL, memahami fungsi media sebagai penyampai informasi yang dapat menjembatani kepentingan rakyat dengan pemerintah.
“Jurnalis bekerja berdasarkan fakta, bukan mengada-ada atau memojokkan. Justru, dengan adanya peliputan, suara PKL dapat tersampaikan ke pihak yang berwenang. Kami ingin mengingatkan bahwa media hadir bukan untuk menyudutkan, tetapi memberikan informasi yang edukatif,” tambahnya.
Khairul juga mengimbau masyarakat untuk menghormati kerja profesional jurnalis, terutama mereka yang bekerja di media resmi dan legal. Menurutnya, media merupakan salah satu pilar demokrasi yang berperan dalam menyuarakan isu-isu sosial demi mencari solusi terbaik.
“Jika itu memang media profesional dan legal, tolong hargai. Kami bekerja untuk menyampaikan informasi yang objektif dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya. (Ainul/Faz)