KARIMATA.NET, SUMENEP – Sejumlah pendengar Radio Karimata mengeluhkan kejadian hewan ternak sapi yang mati mendadak di berbagai wilayah Sumenep.
Kejadian ini menjadi perhatian serius Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, mengakui bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat terkait sapi yang mati mendadak. Ia menjelaskan bahwa kejadian seperti ini kerap terjadi, terutama di musim penghujan, dan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti demam pada sapi dan pemberian pakan yang tidak tepat.
“Kejadian ini merupakan kejadian tahunan, seperti sapi yang terkena demam. Apalagi di musim penghujan seperti saat ini,” ungkapnya saat on air di Radio Karimata
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan pakan kepada sapi.
“Kami minta kepada masyarakat untuk tidak memberi rumput yang masih muda kepada sapi, sebab hal itu bisa menyebabkan kembung dan membuat sapi lebih rentan terhadap penyakit.” tegasnya
DKPP Sumenep telah mengambil langkah antisipatif untuk mengurangi resiko kematian pada hewan ternak. Chainur Rasyid menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan 39 petugas yang siaga selama 24 jam untuk membantu pengobatan sapi yang sakit. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir jumlah sapi yang mati mendadak.
“Kami siapkan 39 petugas selama 24 jam untuk mengobati sapi warga yang sakit, sehingga bisa meminimalisir kematian pada hewan ternak,” katanya.
Selain itu, masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan kandang sapi serta rutin melakukan penyemprotan desinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit.
“Kami berharap masyarakat lebih aktif menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan desinfektan pada sapi miliknya,”tutupnya.
Dengan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kejadian sapi mati mendadak dapat diminimalisir, sehingga para peternak tidak mengalami kerugian yang besar. (Ziyad/Ayg)