Radio Karimata Dinamika Madura 
KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Memasuki musim panen tembakau, masyarakat di Kabupaten Pamekasan merasa khawatir akibat hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir.
Kekhawatiran ini semakin meningkat mengingat tembakau merupakan salah satu komoditas utama yang sangat bergantung pada kondisi cuaca kering untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, menyatakan bahwa meskipun bulan Agustus 2024 merupakan puncak musim kemarau, tidak menutup kemungkinan terjadinya hujan.
“Bulan Agustus ini memang puncak musim kemarau, tetapi bukan berarti tidak ada hujan sama sekali,” ujarnya saat mengudara di Radio Karimata.
Hujan yang turun di tengah musim kemarau ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para petani tembakau di Pamekasan. Tanaman tembakau membutuhkan cuaca yang kering agar daun tembakau dapat mengering dengan baik dan memiliki kualitas yang baik untuk dijual. Jika hujan terus berlanjut, bukan hanya kualitas tembakau yang akan terpengaruh, tetapi juga hasil panen secara keseluruhan dapat mengalami penurunan.
Dalam menghadapi situasi ini, BPBD Pamekasan berkomitmen untuk tetap siaga jika terjadi bencana yang diakibatkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.
“BPBD Pamekasan akan tetap siaga jika terjadi bencana. Kami terus memantau kondisi cuaca dan siap untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
BPBD juga mengimbau kepada masyarakat, terutama para petani tembakau, untuk terus memantau informasi cuaca dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi agar hasil panen tidak terlalu terdampak oleh hujan. (Ziyad/Ayg)
